Bayi Anda sudah berusia 6 bulan? Jika Anda seperti para bunda lainnya, pasti Anda sedang sibuk-sibuknya mencari berbagai resep makanan sebagai pendamping ASI untuk bayi Anda!
Nah... walaupun saat ini begitu banyak makanan kemasan instan untuk bayi yang menjanjikan berbagai macam kelebihan, tentu saja tidak ada yang mengalahkan MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang dibuat sendiri di rumah.
Yap, dengan membuat makanan bayi sendiri, buah hati Anda akan terhindar dari konsumsi berbagai bahan kimia serta pengawet, dan sebaliknya dapat mengkonsumsi bahan-bahan segar yang tentu lebih baik bagi kesehatannya.
Pada dasarnya, Anda dapat membuat sendiri seluruh atau sebagian makanan untuk bayi Anda, dengan cara mengolah berbagai bahan makanan menjadi bubur ataupun dengan menggilingnya. Anda bisa menambahkan ASI/susu formula dan air, maka makanan pun siap disantap oleh si kecil.
Selain mudah dan praktis, membuat makanan bayi sendiri akan jauh lebih hemat dibandingkan membeli makanan kemasan instan...
Berikut daftar bahan makanan yang bisa mulai Anda perkenalkan sebagai MPASI (Makanan Pendamping ASI) pertama bayi Anda...
• Apel
• Alpukat
• Labu kuning (pumpkin)
• Mangga
• Pisang
• Pepaya
• Pir
• Wortel
• Kentang manis
• Kacang bunds
• Kacang polong
• Labu
• Beras
• Havermut (oatmeal)
• Jali (jelai/barley)
Cara mengolah biji jali/jelai/barley:
Setelah mencucinya hingga bersih, rendam selama 1-2 jam agar lunak. Tiriskan, dan jelai siap Anda olah menjadi apa yang Anda inginkan. Cocok juga bila dicampur dengan kacang hijau dan dimasak menjadi bubur.
Makanan Pertama Bayi = Makanan Tahap 1
Jenis makanan pertama yang sebaiknya diberikan untuk bayi adalah sereal bayi, serta buah-buahan dan sayuran yang dimasak hingga lembut dan disajikan dalam bentuk agak cair (encer).
Berikan pula satu jenis makanan selama 3 hari, kemudian perkenalkan dengan satu jenis makanan lain pada 3 hari berikutnya.
Contoh, jika Anda ingin memperkenalkan kentang manis misalnya, maka berikan bubur kentang manis saja selama 3 hari dan jangan membuat resep lainnya dulu. Setelah itu, 3 hari berikutnya, Anda bisa memperkenalkan bubur pisang kepadanya, tanpa resep yang lain. begitulah seterusnya setiap menu baru dikenalkan selama 3 hari.
Maksudnya adalah untuk melihat apakah terjadi reaksi alergi terhadap bahan makanan tertentu.
Makanan pertama bayi seringkali disebut juga sebagai Makanan Tahap 1. Makanan jenis ini mengacu pada makanan bayi yang diproses dalam bentuk bubur/puree dan disaring dengan baik, sehingga bentuknya hampir cair.
Inilah jenis makanan yang sebaiknya dikenalkan pertama kali kepada buah hati Anda, dan biasa diberikan kepada bayi usia 6-8 bulan.
Jenis-jenis bahan makanan yang terdapat di atas merupakan bahan makanan yang sangat rendah kemungkinan menimbulkan alergi, sehingga cocok untuk dijadikan bahan untuk Makanan Tahap 1 bayi.
Resep Makanan Pertama Bayi (6-8 Bulan)
Sereal
Sereal Beras Bahan:
1/4 cangkir tepung beras (beras yang dihaluskan menggunakan blender atau food processor)
1 cangkir air
Cara Membuat:
• Didihkan air menggunakan panci
• Masukkan tepung beras sambil terus diaduk
• Masak dengan api kecil selama sekitar 15 menit, terus aduk perlahan
• Masukkan susu formula, atau ASI
• Tambahkan buah jika Anda mau
• Sajikan dalam keadaan hangat
Sereal Oatmeal
Bahan:
1 /4 cangkir tepung oat
3/4 cangkir air
Cara Membuat:
• Didihkan air menggunakan panci
• Masukkan tepung oat sambil terus diaduk
• Masak dengan api kecil selama sekitar 15 menit, terus aduk perlahan
• Masukkan susu formula, atau ASI
• Tambahkan buah jika Anda mau
• Sajikan dalam keadaan hangat
Sereal Barley Bahan:
1/4 cangkir tepung barley (barley yang dihaluskan menggunakan blender atau food processor)
1 cangkir air
Cara Membuat:
• Didihkan air menggunakan panci
• Masukkan tepung oat sambil terus diaduk
• Masak dengan api kecil selama sekitar 15 menit, terus aduk perlahan
• Masukkan susu formula, atau ASI
• Tambahkan buah jika Anda mau
• Sajikan dalam keadaan hangat
Buah-Buahan
Apel dan Saus Apel
Bahan:
Gunakan jumlah apel sesuai dengan yang Anda kehendaki
Cara Membuat:
- Kupas apel, buang intinya dan potong-potong kecil
- Siapkan air di panci dan masukkan potongan apel ke dalamnya (pastikan semua apel terbenam dalam air)
- Rebus atau kukus hingga apelnya lunak
- Periksa terus airnya agar jangan sampai kering, dan aduklah sesekali
- Air yang tersisa bisa Anda gunakan untuk melumatkan apel hingga encer
- Keluarkan potongan apel dan mulailah melumatkannya. Anda bisa melumatkannya di dalam wadah baskom, menggunakan sendok/garpu atau dengan cara lain yang Anda pilih
- Masukkan air sisa rebusan jika diperlukan untuk mengencerkan puree apel
- Jika ingin puree yang lebih kental, Anda bisa menambahkan sereal jika mau
- Tambahkan sedikit kayu manis untuk bayi yang memerlukan variasi makanan
Alpukat
• Pilih alpukat yang masak, belah dan bersihkan intinya
• Sendok daging buahnya dan hancurkan menggunakan garpu
• Langsung sajikan
Seperti halnya pisang, untuk melumatkan alupkat tidak perlu menggunakan alat seperti blender.
Apel Panggang
- Buang inti apel, sehingga berongga di bagian tengahnya, dan tidak perlu mengupas kulitnya
- Jika bayi Anda sudah siap, masukkan sedikit mentega di dalam rongga tadi
- Tambahkan kayu manis sebagai variasi jika Anda mau
- Masukkan apel ke dalam panci berisi air setinggi sekitar 2-3 cm
- Panggang dengan suhu sekitar 205° Celcius, selama sekitar 30 menit, hingga apelnya lunak (periksa terus jumlah airnya)
- Setelah dipanggang, Anda bisa melumatkan apel tersebut, atau memotong-motongnya untuk dijadikan finger food
Pisang
- Kupas pisang yang sudah masak
- Lumatkan di baskom, menggunakan garpu
- Jika pisangnya sulit dilumatkan dengan cara ini, Anda bisa memanaskannya menggunakan microwave selama setengah menit, atau bisa juga langsung dilumatkan menggunakan blender
- Tambahkan susu formula/ASI atau air jika kurang encer
- Tambahkan sereal jika kurang kental, jika Anda mau
Pisang dan Apel
• Campurkan puree pisang dengan saus apel mengikuti petunjuk yang telah dijelaskan di atas
• Tambahkan sereal jika Anda mau
Mangga
• Kupas mangga dan potong-potong daging buahnya
• Lumatkan menggunakan blender
• Tambahkan sufor/ASI, atau air untuk sampai pada kekentalan yang diinginkan
*Seperti alpukat dan pisang, mangga dapat Anda sajikan tanpa terlebih
dulu dimasak
Pepaya
• Kupas pepaya dan potong-potong daging buahnya
• Lumatkan menggunakan blender
• Tambahkan sufor/ASI, atau air untuk sampai pada kekentalan yang diinginkan
Labu Kuning (Pumpkin)
Bahan:
1 labu kuning (pumpkin) manis berukuran sedang
Cara Membuat:
- • Belah labu kuning menjadi dua, buang bijinya
- • Masukkan ke dalam panci berisi air setinggi sekitar 2-3 cm, telungkupkan labu sehingga bagian yang terpotong terendam air seluruhnya
- • Panggang dengan suhu sekitar 205° Celcius selama sekitar 45 menit, hingga kulitnya mengerut dan daging buahnya lunak
- • Sendok daging buahnya
- • Lumatkan menjadi puree
- • Tambahkan air jika diperlukan untuk mengencerkannya
Sayuran
Kacang Bunds
• Buang kedua ujung buncis, kemudian cuci
• Kukus hingga lunak
• Air kukusan yang tersisa dapat Anda gunakan untuk mengencerkan bubur/puree
• Haluskan menggunakan blender
• Jika diperlukan, Anda bisa menyaringnya
Kacang Polong
• Cuci hingga bersih
• Kukus hingga lunak
• Air kukusan yang tersisa dapat Anda gunakan untuk mengencerkan bubur/puree
• Haluskan menggunakan blender
• Jika diperlukan, Anda bisa menyaringnya
Wortel
- Buang kulit luar wortel dan potong-potong kecil
- Kukus hingga lunak
- Untuk bayi usia < 8 bulan, air kukusan wortel jangan digunakan untuk mengencerkan puree, karena dikhawatirkan mengandung Nitrat
- Blender hingga halus Kentang Manis
- Kupas kentang dan potong-potong kecil
- Masukkan kentang ke dalam panci berisi air, biarkan seluruh kentang agak terendam
- Kukus hingga kentang lunak, periksa terus jumlah airnya
- Air sisa kukusan dapat digunakan untuk mengencerkan puree
- Haluskan hingga menjadi puree, bisa menggunakan blender
Kentang Manis Panggang
• Cuci bersih kentang (tidak perlu dikupas)
• Tusuk-tusuk menggunakan garpu
• Bungkus dengan alumunium foil
• Panggang di oven dengan suhu sekitar 205° Celcius selama sekitar 30 menit, hingga lunak
• Buang kulitnya, lalu haluskan menjadi puree
Selamat menikmati ;)
Maksimalkan Potensi Otak Anak Anda, Sebelum Terlambat!
Perkembangan Otak Kanan
Para ahli pendidikan anak, diantaranya Dr. Maria Montessori,
Dr. Makoto Shichida dan lainnya menemukan fakta menarik bahwa otak kanan manusia mengalami perkembangan paling pesat ketika usianya 0-6 tahun.
Setelah usia 3,5 tahun maka secara berangsur peran otak kiri akan menjadi lebih dominan.
Apa arti dari fakta penting ini?
Kesempatan berharga untuk memanfaatkan potensi terbesar pembentukan otak kanan anak adalah pada usia 0-6 tahun.
Anak kita memiliki daya serap otak yang paling maksimal ketika usianya 0-6 tahun.
Apa Perbedaan Otak Kanan dan Otak Kiri?
Otak kanan dan otak kiri memiliki fungsi yang berlawanan, yang mana kcduanya saling melcngkapi satu sama lain.
Otak Kiri:
Sebagaimana yang digambarkan di bawah ini, perbedaan mendasar antara otak kanan dan otak kiri adalah...
Otak Kanan:
Sadar
Logis
Menyerap informasi dengan lambat Menyukai pengulangan
Bawah sadar Berdasarkan intuisi Menyerap informasi secara cepat Tidak memerlukan pengulangan
~ gambaran bagaimana otak kiri dan kanan manusia bekerja
Dalam buku "The Theory of Gentle Revolution", diterangkan bahwa usaha yang dikerahkan oleh seorang anak untuk mempelajari sesuatu, berbeda secara proporsional sesuai dengan usianya.
Sebagai contoh, anak berusia 2 tahun memerlukan usaha yang sangat sedikit untuk mempelajari bahasa asing, dibandingkan dengan anak berusia 4 tahun yang harus bekerja lebih keras untuk itu.
Nah, kita sebagai orangtua saat ini harus semakin sadar dan merasa bertanggungjawab untuk membina dan memanfaatkan kapasitas belajar anak-anak kita, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan kehidupan di masa depan dengan bekal yang lebih baik.
Maksimalkan potensi tak terbatas serta kreatifitas buah hati Anda!